Jombang - Desa Grogol Kecamatan Diwek merupakan desa agraris, dimana sektor pertanian masih menjadi basis ekonomi sebagian besar warganya. Hamparan lahan pertanian yang subur dan luas masih terlihat jelas di desa ini. Untuk itu sektor pertanian di Desa Grogol menjadi salah satu sektor ekonomi andalan bagi masyarakatnya yang patut dikembangkan dan lestarikan.

Selain bertani, berternak sapi dan kambing juga menjadi salah satu mata pencaharian berikutnya bagi masyarakat tani di desa ini. Kedua basis ekonomi tersebut hampir tidak bisa lepas dalam keseharian masyarakat, keduanya mempunyai peranan cukup penting dalam kelangsungan hidup ekonomi mereka.

Manfaat pertanian selain sebagai mata pencaharian, juga sebagai sumber penghidupan peternakan didesa, biasanya para petani memanfaatkan rerumputan hijau untuk sumber pakan ternaknya. Akan tetapi, pengelolaan limbah pertanian pasca panen sebagai pakan alternatif bagi peternakan masih tergolong masih minim pengetahuan. Karena itu, limbah pertanian pasca panen biasa di terlantarkan dan dibuang secara cuma-cuma oleh para petani dan acapkali menjadi sumber masalah baru bagi kelestarian lingkungan.

Untuk itu, dalam rangka meningktakan pengetahuan masyarakat tani di Desa Grogol tentang pengelolaan dan pemanfaatan potensi pertanian, kelompok tani-ternak Desa Grogol yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa melalui program pemberdayaan masyarakat, melakukan upaya peningkatan kapasitas terhadap masyarakat tani ternak di desa dengan mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah pertanian pasca panen sebagai bahan alternatif pakan peternakan.

Melalui Dana Desa (DD) , pemerintah Desa Grogol sudah melakukan dua tahap kegiatan peningkatan kelompok tani-ternak, yaitu pada tahun anggaran 2019 dan tahun 2020.

Kegiatan yang di danai oleh Dana Desa (DD) ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para petani-ternak tentang bagaimana mengelola sumber pangan ternak yang berbasis keraifan dan potensi lokal desanya.

Manfaat kegiatan peningkatan ini, dapat dirasakan secara langsung oleh para petani ternak, karena bisa langsung dipraktekkan dirumah. Disisi lain, ketersediaan bahan baku yang dinilai cukup mudah didapat. Juga, mereka rata-rata sudah mempunyai ketersediaan bahan tersebut dirumah.

Apa saja bahan baku pembuatan pakan ternak alternatif tersebut?. Untuk pakan ternak dengan takaran 100 kg membutuhkan bahan, Janggel 50 kg, Tebon 36,5 kg, Slamper 3 kg, Dedak 3,5 kg, Tepung jagung 1,5 kg, Kopra 4,5 kg. Sedangkan bahan farmentasinya, EM-4 1/2 gelas, Tetes 1 Gelas, Air 40 liter. Adapun untuk bahan baku pakan ternak tersebut dapat diganti dengan limbah pertanian lainnya yang mempunyai kadar protein dan gizi yang sama.

Selain itu, mereka juga diajari untuk mempraktekkan pembuatan Jamu ternak  dan pembuatan mikroba untuk ternak.

Untuk pembuatan jamu ternak bahan yang dibutuhkan antara lain, Temu lawak 1,5 kg, Kunir 1,5 kg, Temu ireng 1 ons, Lempuyang 1 ons, Meniran 1,5 ons, Daun Kates 5 lembar, Tetes 1,5 liter, EM-4 1 gelas.

Sedangkan untuk pembuatan Mikroba membiutuhkan bahan, Terasi 2 ons, Tetes 1 liter, Air Mendidih 2 liter, Dedak Halus 2 kg, Air leri 4 liter, Air kelapa 3 liter, Biang/Bibit/rumen 1 liter.

Manfaat lain dari kegiatan pembuatan sumber pangan alternatif bagi ternak ini adalah Masyarakat tani-ternak mampu menemu kenali potensi pertanian sebagai sumber pangan ternak alternatif. Petani dan peternak mampu memanagemen waktunya, dengan ketersediaan pakan alternatif ini dapat memangkas alokasi waktu untuk merumput, yang sedianya membutuhkan waktu satu sampai dua jam dapat terpangkas dan dialokasikan pada kegiatan produktif lainnya.